III.5 Kerjasama, Hubungan dan Diplomasi

Unsur krusial lain dalam perjumpaan Asia-Eropa adalah diplomasi ritual, pertukaran hadiah, protokol militer pada kunjungan diplomatik dan pembubuhan segel pada kontrak politik dan perdagangan. Seri penting dari ratusan dokumen kontrak asli yang dibuat antara VOC dengan para penguasa Asia masih tersimpan baik di ANRI, tetapi bagian terbesarnya sudah diterbitkan oleh J.E. Heeres dalam Corpus Diplomaticum Neerlando-Indicum antara 1907 dan 1955.

Kebijakan Barat untuk mengadakan ‘kontrak perjanjian’ tidak hanya memantapkan monopoli perdagangan, melainkan juga menyelamatkan sejumlah kerajaan kecil dan desa di kepulauan dari serbuan tetangga mereka. Gelombang kekerasan antar desa, perompakan dan penjarahan, perseteruan antara para penguasa dengan bawahannya, semua itu turut menciptakan suasana yang memudahkan kekuatan Barat untuk turut berperan dalam kancah politik Asia.

Batavia merupakan salah satu pusat utama diplomasi. Utusan dari para sultan Nusantara, raja dan pangeran semuanya diterima dengan segala hormat dan sesuai protokol yang biasanya dilanjutkan dengan perjalanan keliling kota dengan kereta berkuda. Surat-surat diserah-terimakan dalam nampan perak bertilamkan sutra kuning. Ribuan surat diplomatik dibacakan dengan lantang di hadapan para pejabat Pemerintah Agung dan, sesudah diterjemahkan, dicatat dan dimasukkan dalam Catatan Harian Kastel Batavia. Salah satu dari seri penting surat-surat diplomatik yang dahulu tersembunyi adalah yang berasal dari para raja Siam serta  prhaklang, yaitu Menteri Luar Negeri, serta surat-surat dari para Susuhunan Surakarta di Jawa Tengah bagian selatan.

Surat dari Susuhunan Amangkurat II di Kartasura kepada Pemerintah Agung di Batavia, 18 December 1699

Introduced: M. C. Ricklefs, Professor Emeritus, The Australian National University
Release Date: 29 Des. 2014
selanjutnya baca...
Surat Raja Bone, La Patau Paduka Sri Sultan Indris Azim ud-din (memerintah 1696-1714) dan Sira Daeng Talele Karaeng Ballajawa kepada Pemerintah Agung, 1697

Introduced: Leonard Y. Andaya, Professor of Southeast Asian History at the University of Hawaii at Manoa
Release Date: 1 Jan. 2015
selanjutnya baca...
Sepucuk Surat Untuk Kaisar Besar Mongol Bahadur Shah I (m. 1707-1712), 4 Oktober 1709

Introduced: Maarten Manse
Release Date: 30 Des. 2014
selanjutnya baca...
Surat Pemerintah Agung kepada Susuhunan Amangkurat II (m. 1677-1703), 20 April 1697

Introduced: M. C. Ricklefs, Professor Emeritus, The Australian National University
Release Date: 28 Des. 2014
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Chaophraya Phraklang atas nama Raja Borommakot Maha Dharmaracha II (memerintah 1733-1758) ditujukan kepada Pemerintah Agung di Batavia, (ditermia) 29 Maret 1740, dan jawaban dari Batavia, 28 Agustus 1740

Introduced: Hendrik E. Niemeijer, Senior Lecturer in Maritime and World History (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 8 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Chaophraya Phraklang atas nama Raja Thai Sa (memerintah 1709-1733) ditujukan kepada Pemerintah Agung di Batavia, (diterima) 9 Maret 1730, dan jawaban dari Batavia, 3 Agustus 1730

Introduced: Hendrik E. Niemeijer, Senior Lecturer in Maritime and World History (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 6 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Phraklang atas nama Raja Siam Prasatthong (memerintah 1629-1656) ditujukan kepada Pemerintah Agung, 2 Maret 1641

Introduced: Hendrik E. Niemeijer, Senior Lecturer in Maritime and World History (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 2 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat kepada penjabat Phrakhlang Phya Phiphat Kosa di Siam kepada Pemerintah Agung di Batavia, 13 Januari 1769, dan jawaban dari Batavia 29 Mei 1769

Introduced: Dhiravat na Pombejra (Former Associate Professor Chulalongkorn University, Bangkok)
Release Date: 9 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Chaophraya Phraklang atas nama Raja Borommakot (memerintah 1733-1758) ditujukan kepada Pemerintah Agung di Batavia, (diterima) 22 Maret 1735, dan jawaban dari Batavia 12 Agustus 1735

Introduced: Hendrik E. Niemeijer, Senior Lecturer in Maritime and World History (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 7 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat dari Phrakhlang atas nama Raja Siam Phetracha (memerintah, 1688-1703) kepada Pemerintah Agung, 12 Februari 1689 dan jawaban dari Batavia, 4 Mei 1689

Introduced: Hendrik E. Niemeijer (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 31 Okt. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Phrakhlang atas nama Raja Siam Narai (berkuasa, 1656-1688) ditujukan kepada Pemerintah Agung, 27 Januari 1683 dan jawaban dari Batavia 11 Mei 1683

Introduced: Bhawan Ruangsilp (Chulalongkorn University, Bangkok) and Hendrik E. Niemeijer (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 30 Okt. 2016
selanjutnya baca...
Surat dari Phrakhlang atas nama Süa, Raja Siam (memerintah, 1703-1709) kepada Pemerintah Agung, Maret 1703, dan jawaban dari Batavia, 27 Agustus 1703

Introduced: Dhiravat na Pombejra (Former Associate Professor Chulalongkorn University, Bangkok)
Release Date: 1 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Raja Siam Narai (memerintah 1656-1688) ditujukan kepada Pemerintah Agung, (diterima) 1 Desember 1668

Introduced: Hendrik E. Niemeijer, Senior Lecturer in Maritime and World History (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 3 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Raja Siam Narai (memerintah 1656-1688) ditujukan kepada Pemerintah Agung, (diterima) 2 Maret 1674, dan jawaban dari Batavia, 27 April 1674

Introduced: Hendrik E. Niemeijer, Senior Lecturer in Maritime and World History (Diponegoro University, Semarang)
Release Date: 4 Nov. 2016
selanjutnya baca...
Surat berasal dari Chaophraya Phraklang atas nama Raja Thai Sa (memerintah 1709-1733) ditujukan kepada Pemerintah Agung di Batavia, sebelum bulan Maret 1719, dan jawaban dari Batavia 18 Agustus 1719

Introduced: Dhiravat na Pombejra (Former Associate Professor Chulalongkorn University, Bangkok)
Release Date: 5 Nov. 2016
selanjutnya baca...