III.5 Kerjasama, Hubungan dan Diplomasi
Kebijakan Barat untuk mengadakan ‘kontrak perjanjian’ tidak hanya memantapkan monopoli perdagangan, melainkan juga menyelamatkan sejumlah kerajaan kecil dan desa di kepulauan dari serbuan tetangga mereka. Gelombang kekerasan antar desa, perompakan dan penjarahan, perseteruan antara para penguasa dengan bawahannya, semua itu turut menciptakan suasana yang memudahkan kekuatan Barat untuk turut berperan dalam kancah politik Asia.
Batavia merupakan salah satu pusat utama diplomasi. Utusan dari para sultan Nusantara, raja dan pangeran semuanya diterima dengan segala hormat dan sesuai protokol yang biasanya dilanjutkan dengan perjalanan keliling kota dengan kereta berkuda. Surat-surat diserah-terimakan dalam nampan perak bertilamkan sutra kuning. Ribuan surat diplomatik dibacakan dengan lantang di hadapan para pejabat Pemerintah Agung dan, sesudah diterjemahkan, dicatat dan dimasukkan dalam Catatan Harian Kastel Batavia. Salah satu dari seri penting surat-surat diplomatik yang dahulu tersembunyi adalah yang berasal dari para raja Siam serta prhaklang, yaitu Menteri Luar Negeri, serta surat-surat dari para Susuhunan Surakarta di Jawa Tengah bagian selatan.