Kawasan Maritim Asia, Arab dan Persia, serta Afrika Selatan


Para pedagang Arab, Armenia, India dan lain-lain bangsa dari Barat mengaitkan kepulauan rempah-rempah dengan sistem perdagangan dunia lama. Di sisi Timur, para pedagang Cina dan bangsa lain di sekitar Laut Cina Selatan juga mendorong pertukaran produk, migrasi orang serta pertukaran pandangan, kebudayaan serta teknologi. Di abad keenambelas, bangsa Portugis dan Eropa lainnya menjalin hubungan antara titik-titik perdagangan Asia tradisional abad pertengahan dengan bagian lain di dunia, dan dengan demikian menghantar Era Global Pertama. Melalui Tanjung Harapan (didirikan tahun 1652 oleh Jan van Riebeeck), barang-barang Asia diangkut ke Eropa, namun ketika itu Eropa belum dapat memberikan banyak sebagai imbalan, kecuali uang tunai dan teknologi. Dalam sejarah Asia, kondisi geografisnya yang khas, termasuk garis-garis pesisirnya, sistem aliran sungainya serta lautannya yang saling menghubungkan, semua itu telah mendorong orang untuk bermigrasi dan bepergian. Pertukaran perdagangan serta kontrak komersial kemudian menyusul. Arsip VOC abad ketujuhbelas dan kedelapanbelas dihasilkan terus menerus dalam lingkungan tersebut. Sebagian arsip itu menjadi saksi dari arus barang-barang serta migrasi orang yang sudah berlangsung ketika itu, umpamanya, kegiatan ekspor tradisional tekstil Coromandel dan candu Benggala ke Sumatra dan Jawa.