Laporan singkat tentang pelayaran pergata de Geelvinck ke Negara Selatan (Australia), 20 Maret 1697

Kata Pengantar oleh Roelof van Gelder

Download the full article in PDF

‘Sekitar pukul satu siang kami membuang sauh di pangkalan laut Batavia yang kedalamannya lima depa; puji Tuhan pelayaran kami berlangsung dengan selamat.’ Demikian ditulis kapten Willem de Vlamingh pada tanggal 20 Maret 1697 di akhir catatan harian yang dibuatnya selama perjalanan ke Benua Selatan (Australia). Pada hari yang sama seorang kerani di Batavia melaporkan kedatangan De Vlamingh, seperti yang dapat kita baca dari dokumen berikut.

Itulah akhir sebuah ekspedisi oleh tiga kapal yang memulai pelayaran mereka sebelas bulan sebelumnya, di bulan Mei 1696. Sesudah berunding panjang lebar, para direktur VOC di Negeri Belanda akhirnya memutuskan untuk melakukan pelayaran tersebut yang mempunyai tiga tujuan. Pertama, kapal-kapal itu harus mencari sebuah kapal VOC, De Ridderschap van Holland, yang berlayar dari Flushing di tahun 1693. Kapal itu telah mencapai Capetown dan kemudian melanjutkan pelayarannya ke Batavia, namun setelah itu tak ada kabar apa pun dari kapal tersebut. Oleh karena itu, kendati kejadian tersebut berlangsung tiga tahun sebelumnya, masih dikandung harapan untuk menemukan kapal tersebut bersama awaknya. Mungkin kapal itu kandas di suatu tempat di pantai kepulauan Amsterdam atau St. Paul di Samudera Hindia, atau di pantai barat Australia. Namun, sebelum menyelidiki lokasi-lokasi tersebut, De Vlamingh diperintahkan untuk berlayar dahulu ke kepulauan Tristan da Cunha, di bagian selatan samudera Arlantik.

Semua pulau dan pantai bersangkutan harus diselidiki, diuraikan serta dipetakan  secara cermat. Diharapkan pula akan dapat dibuat sebuah laporan terkait dengan peluang komersial bagi Kompeni. Di samping itu, ekspedisi tersebut juga dibebani tugas ilmiah. Atas permintaan direktur VOC dari Amsterdam, yaitu ilmuwan Nicolaas Witsen, De Vlamingh dan awaknya harus berusaha untuk menangkap satu atau beberapa orang penduduk Australia dan membawanya ke Batavia, atau bahkan ke Negeri Belanda. Orang-orang setempat itu mungkin saja dapat memberikan informasi berguna tentang kawasan serta kebudayaan setempat. Witsen juga mendesak agar seorang pelukis diikutsertakan sebagai awak kapal.

Sesudah melakukan persiapan matang, De Vlaming memulai perjalanannya dengan menggunakan kapal pergata Geelvinck dan dua kapal lain yang lebih kecil yaitu Nijptang dan Het Wezeltje. Seluruh awak kapal berjumlah 198 orang, termasuk pelukis yang bernama Victor Victorsz.

Pada awal perjalanan semuanya berlangsung mulus. Mereka berhasil mencapai Tristan da Cunha dan menjelajahi tempat itu. Dari sana, ketiga kapal kemudian berlayar menuju Capetown dan di tempat itu, tiga orang Asia diangkut dalam kapal. De Vlaming berharap orang-orang itu akan dapat bertindak sebagai penerjemah di Australia. Pulau Amsterdam dan juga St Paul ditelusuri dan sesudah itu, pantai barat Australia juga diselidiki selama dua bulan dan dipetakan. Kendati mereka menemukan rongsokan sebuah kapal Belanda, mereka tidak menemukan petunjuk apa pun terkait kapal De Ridderschap van Holland atau awak kapalnya. Dari Australia mereka kemudian berlayar menuju Batavia.

Tujuan ekspedisi tersebut hanya tercapai sebagian. Kapal yang hilang tidak ditemukan, dan walaupun De Vlaming dapat memberikan laporan lengkap tentang keadaan geografis dan fisik kawasan-kawasan yang telah diselidikinya, juga tentang flora dan fauna serta penduduknya, para direktur kecewa bahwa kapten itu tidak menyelidiki berbagai kawasan lebih luas dari Benua Selatan. Kesimpulan De Vlamingh adalah bahwa Australia tidak berguna bagi Kompeni, Di kawasan yang masih buas, kering serta terpencil itu tidak ditemukan sumber mineral, lagi pula tidak akan dapat dijalin hubungan perdagangan yang menguntungkan dengan penduduk setempat. Sesudah memberikan laporan panjang lebar, De Vlamingh kembali ke Negeri Belanda. Pelayarannya itu merupakan ekspedisi VOC terakhir ke Australia yang ada nilainya.

Ekspedisi tersebut didokumentasikan dengan baik. Semua surat-surat perintah disimpan dalam arsip VOC di Den Haag, nama dari para awak kapal tercatat dengan rapih, catatan harian dari ketiga kapal tersebut masih ada, termasuk peta dan gambar-gambar (dihilangkandengan) cat air yang dibuat Victor Victorsz. Peta dan gambar itu sekarang tersimpan di Museum Maritim di Rotterdam.

Sebuah analisa rinci tentang seluruh ekspedisi tersebut dapat dibaca dalam tulisan G.G. Schilder, De ontdekkingsreis van Willem Hesselsz. de Vlaming in de jaren 1696-1697 (Den Haag 1976).

Roelof van Gelder, “Laporan singkat tentang pelayaran pergata de Geelvinck ke Negara Selatan (Australia), 20 Maret 1697”. Dalam: Harta Karun. Khazanah Sejarah Indonesia dan Asia-Europa dari arsip VOC di Jakarta, dokumen 2. Jakarta: Arsip Nasional Republik Indonesia, 2013.