Letter from King Narai (r. 1656-1688) in Ayutthaya to the Supreme Government in Batavia, (received) 2 March 1674, and the answer from Batavia, 27 april 1674

CATATAN HARIAN BATAVIA, 2 MARET 1674

Dari sebuah kapal Inggris, bernama Philip and Anna, Raja memahami bahwa orang-orang Belanda menaiki kapal tersebut ketika berangkat dari Siam. Di dalam kapal itu mereka menemukan dua peti dan comptoir [1] Jepang. Dikatakan bahwa Raja Siam mengirimkan barang-barang tersebut ke para pemimpin di Inggris. Karena menghormati Raja Siam, orang Belanda tidak membukanya, tetapi barang-barang itu diamankan dahulu. Oleh karena itu sekarang saya meminta agar barang-barang itu dapat dikirimkan kepada saya, dengan surat dari Gubernur-Jenderal. Dan apabila Gubernur-Jenderal setuju, maka hal itu sangatlah bijaksana dan juga berguna untuk menegakkan persahabatan lama antara Raja Siam dan Raja Belanda. Karena sudah pasti bahwa saya telah mengirimkan semua yang disebutkan di atas tadi kepada kapten Inggris yang tinggal di Surat [2].

Saya juga mendengar bahwa Belanda berperang dengan raja-raja Perancis dan Inggris [3]. Kemudian saya menyuruh memanggil Kapten Johannes [4] dan mempertanyakan tentang hal itu kepadanya, dan ia menegaskannya. Saya sangat khawatir mendengarnya, lebih-lebih lagi karena saya selalu tahu bahwa Raja Belanda jujur dalam segala hal dan kontrak-kontraknya tak terputuskan. Oleh karena itu saya berdoa kepada Tuhan bahwa Dia harus memberinya kemenangan, karena pada saat ini saya tidak bisa membantu Belanda.

 

Jawaban dari Pemerintah Agung di Batavia kepada Raja Narai (memerintah 1656-1688), 27 April 1674.

CATATAN HARIAN BATAVIA, 27 APRIL 1674

Gubernur-Jenderal, Joan Maetsuycker, dan anggota Dewan Negara Belanda Serikat di Timur yang tinggal di Batavia, menulis surat ini keluar dari hati yang tulus dan murni kepada Raja Agung yang memiliki kekuasaan atas kerajaan dan tanah Siam, dan yang sangat dipuji oleh seluruh dunia untuk kebijaksanaan dan kesalehan dalam memerintah rakyatnya dengan baik, dan menjaga hubungan yang damai dan ramah dengan semua raja-raja dan negara; kepada siapa surga memberikan umur panjang dengan kesehatan dalam semua kemakmuran dan kemenangan atas musuh-musuhnya, sejauh manusia fana dibolehkan mendambakan keinginan itu.

Surat yang akhir-akhir ini ditulis Raja Agung Siam kepada Gubernur-Jenderal, telah kami terima dalam keadaan baik, dengan kehormatan dan penghargaan untuk Raja yang agung itu. Dan kami juga sangat berterima kasih untuk hadiah 20 bahar timah yang telah diserahkan kepada perwakilan kami di Siam. Gubernur-Jenderal dan anggota Dewan Hindia telah menyuruh menerjemahkan surat itu, dan dari itu mereka telah membaca tentang kasih sayang yang baik, tulus dan istimewa yang dirasakan Raja kepada mereka dan negara Belanda, dalam rangka menjaga selamanya perdamaian dan persahabatan dengan mereka dan rakyat mereka di negeri ini, dan aliansi yang baik. Kasih sayang dari kami dan semua orang Belanda terhadap Raja Siam dan rakyatnya juga akan berlangsung selamanya. Gubernur-Jenderal dan anggota Dewan Hindia dalam segala kesempatan akan membuktikan bahwa mereka melayani dan membantu Raja Agung Siam, sejauh mereka mampu, sehingga perdamaian dan persahabatan antara Siam dan Batavia dapat terus berlangsung, selama matahari dan bulan berada di langit.

Selanjutnya, mengingat Yang Mulia Paduka Raja menulis bahwa adalah pasti ada dua peti dan kabinet Jepang kecil yang ditemukan di kapal Inggris dikirimkan oleh Yang Mulia Paduka Raja kepada kapten Inggris di Surat, maka dengan ini atas permintaan Yang Mulia Paduka Raja barang-barang itu dikirimkan kembali kepada Yang Mulia Paduka Raja dalam kondisi masih tetap belum dibuka.

Mengenai perang di negara kami melawan raja Perancis dan Inggris, setiap hari kami menantikan kabarnya. Namun kapten kami (di loji perwakilan di Siam) akan dapat menginformasikan Yang Mulia Paduka Raja tentang kemenangan kami di laut dan harapan akan perdamaian.

Selanjutnya surat Yang Mulia Paduka Raja menyebutkan tentang timbal. Kami telah menginstruksikan kapten kami untuk meminta Yang Mulia Paduka Raja untuk mengirimi kami 2 sampai 3 Pikul timbal dan yang sama banyaknya untuk salpeter (dengan harga pasar) sebagai sampel percobaan. Kami berharap Yang Mulia Paduka Raja akan berbaik hati untuk mengabulkan permohonan kami tersebut. Gubernur-Jenderal dan anggota Dewan Hindia akan berterima kasih untuk ini, seperti juga mereka teramat berterima kasih kepada Yang Mulia Paduka Raja atas bantuannya terhadap kapten kami.

Sekali lagi: mengenai pekerja Belanda kami akan mencoba untuk memenuhi keinginan Yang Mulia Paduka Raja sejauh kemampuan kami. Pada saat ini Gubernur-Jenderal dan anggota Dewan Hindia sebagai hadiah hanya sekedar mengirimi Raja Agung Siam yang berikut:

  • 1 lembar kain beludru Belanda incarnaat [6]
  • 1 lembar kain aurora [7] moire [8] hitam
  • 1 lembar kain moire incarnaat emas
  • 1 lembar kain moire emas dan hijau
  • 1 lembar kain scharlaken [9]
  • 1 lembar kain kirmizi wol merah tua
  • 1 lembar kain wol hijau burung beo
  • 1 peti besar bermuatan botol-botol berisi air mawar

yang semuanya itu kami dengan hormat memohon kepada Yang Mulia Paduka Raja agar sudi untuk menyambut dan menerimanya dengan suka cita.

Kastel Batavia, 27 April 1674. Gubernur-Jenderal Hindia Belanda, Joan Maetsuycker. [10]

 

-----

[1] Lemari kabinet.

[2] Kepala EIC di Surat pada tahun 1674 adalah Gerald Aungier.

[3] Perang Inggris-Belanda Ketiga (1672-1674).

[4] Johannes van der Spijck, 1668-1669 (penjabat), 1672-1676.

[5] Pertempuran Pertama dan Kedua di Schooneveld (dekat Oostende) di mana Letnan-Admiral-Jenderal Michiel de Ruyter pada 7 dan 14 Juni 1673 mengalahkan armada Perancis-Inggris di bawah pimpinan Ruprecht van de Palts. Ada kemungkinan bahwa Batavia juga sudah mengetahui tentang Pertempuran di Kijkduin pada tanggal 11 Agustus 1673, pertempuran laut yang terakhir pada saat Perang Inggris-Belanda Ketiga.

[6] Atau ‘incornaat’ (Lat. incarnatio), merah jambu menyala, merah daging.

[7] Aurora (Lat.) adalah Dewi Fajar, atau juga cahaya kutub utara. Di sini mungkin dimaksudkan warna semburat merah fajar pagi.

[8] Moire adalah jenis kain yang karena dalam proses pembuatannya dengan alat tekan, strukturnya di tempat-tempat tertentu menjadi tampak berombak. Juga sering disebut kain taffeta, atau kain sutra timbul.

[9] Scharlaken kain wol berwarna merah terang

[10] Gubernur-Jenderal dari tahun 1653-1678.