I.5 Perdagangan, Kargo dan Komoditi
Ketika produksi kopi mencapai puncak kejayaannya, Priangan di Jawa Barat turut berperan serta. Kini di daerah tersebut nyaris tidak ada tanaman kopi sama sekali dan gema ledakan ekonomi di abad kedelapanbelas juga sudah lenyap dari memori kolektif rakyat Sunda. Begitu pula dengan orang Batak di Sumatra Utara, mereka nyaris tidak ingat lagi bahwa pelabuhan Barus di pantai barat laut pulau itu pernah mengekspor kapur barus bermutu tinggi yang dipanen nenek moyangna.
Seri-seri arsip seperti Catatan Harian Kastel Batavia bersama lampiran pada Buku-buku Resolusi berisi banyak dokumen memukau yang berkisah tentang produk-produk pertanian asli Nusantara. Daftar kargo gonting kecil dari Jawa atau kapal dagang besar memuat banyak kisah. Begitu pula daftar kargo kapal-kapal jung Cina dari Kanton, Amoy dan Ningpo yang datang untuk membeli atau barter produk local seperti kayu cendana Timor, parafin dari Alor atau kayu secang dari Jawa Timur dan Sumbawa.
Terletak di tengah-tengah jalur perdagangan utama antara India dan Cina, Nusantara sejak dulu senantiasa menjamin keberlangsungan ekspor produk-produk utama kawasan Asia di sekitarnya. Sebaliknya, barang porselin dan sutera didatangkan dari Cina sementara kain tenunan tangan didatangkan oleh para pedagang India. Terkadang, dokumen muatan sebuah kapal dapat bercerita begitu banyak, seperti yang diungkapkan oleh dokumen-dokumen dalam daftar ini.