I.2 Negeri, Pulau, Perjalanan dan Peta

Abel Tasman, William Dampier, Jacob Weyland, Jacob Roggeveen, James Cook dan sejumlah perantau dan juru mudi Eropa terkenal lain semuanya meninggalkan jejak mereka dalam arsip-arsip di Kastel Batavia. Nama beberapa kapal penjelajah terkenal seperti kapal layar Geelvink (Burung Kutilang Kuning) sering muncul dalam Catatan Harian. Kapal tersebut telah mengunjungi pesisir barat Australia di awal 1697. Masih banyak laporan singkat yang menunggu untuk ditelusuri para peneliti, yaitu tentang penjelajahan yang dilakukan oleh orang-orang Eropa ke berbagai kawasan yang belum dikenal di kurun waktu awal modern itu. Di bagian ini dapat ditemukan pilihan laporan-laporan demikian, termasuk tentang penjelajahan yang dilakukan para musafir Asia.

Para musafir Asia kurang dikenal kendati mereka lazimnya justru lebih mengenal pulau-pulau serta kawasan pedalaman dibandingkan dengan orang-orang Eropa. Laporan mereka masih bermunculan dan ditemukan dalam arsip. Laporan panjang lebar tentang Thomas Dias telah menarik perhatian para sejarawan. Yang bersangkutan adalah seorang warga Melaka yang fasih berbahasa Portugis; tahun 1684 yang bersangkutan berkunjung ke Pagar Ruyung (Sumatra Tengah), ibukota Minangkabau. Ada pula laporan singkat yang hampir terlupakan, yaitu dibuat oleh seorang pedagang Cina ‘t Singko yang bermukim di tanah Batak selama sepuluh tahun sebelum akhirnya pulang ke Batavia di tahun 1701.

Kedua laporan tersebut ditemukan dalam Catatan Harian Kastel Batavia dan diterbitkan di akhir abad kesembilanbelas. Terkadang, sekretaris yang menyimpan Catatan Harian Kastel Batavia menyisipkannya laporan perjalanan menarik demikian dalam catatan resmi. Sebuah contoh lain adalah laporan Sersan Cornelis Bogaerd yang melakukan perjalanan mencari sarang burung walet di bukit-bukit terjal Kelapa Nungal di daerah pedalaman Batavia (Ommelanden). Atau laporan tentang Aceh yang dibuat awak kapal layar den Arent (burung elang) di tahun 1689. Dalam Catatan Harian juga sering disebutkan tentang Kapten Jacob de Roy yang ‘tidak terhormat’. Tokoh ini berhasil meloloskan diri dari Batavia yang penuh masalah dan dari musuh-musuhnya disana pada bulan Oktober 1691, tetapi akhirnya kembali dan dengan tabah menghadapi masalahnya di kota tersebut di tahun 1698. Catatannya dengan panjang lebar diterbitkan di tahun yang sama sarat informasi penting tentang dua kota pelabuhan mandiri yaitu Aceh dan Banjarmasin.

Pemeriksaan atas Seorang Pedagang Cina mengenai Orang Batak yang berada di Sumatera Utara, 1 Maret 1701

Introduced: Daniel Perret
Release Date: 9 Sep. 2013
selanjutnya baca...
Thomas Dias’ perjalanan ke Sumatera Tengah 1684

Introduced: Timothy P. Barnard
Release Date: 1 Sep. 2013
selanjutnya baca...
Surat dari Raja Johor, Abdul Jalil Shah IV (1699-1720), kepada Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck, 26 April 1713

Introduced: Peter Borschberg
Release Date: 7 Sep. 2013
selanjutnya baca...
Catatan dari para pemimpin kapal sipil Den Arent (burung Elang) mengenai kota Aceh pada tahun 1689

Introduced: Dr. Sher Banu a.l. Khan
Release Date: 5 Sep. 2013
selanjutnya baca...